Please ensure Javascript is enabled for purposes of Kementerian Pertanian RI
1
Chatbot
Selamat datang , silahkan tanyakan sesuatu

Kementan bersama Dubes RI untuk Vietnam Siap Tarik Investor Sapi ke Indonesia

  • 21/08/2024 08:00:00
  • By : Andika Eka Purbaya
  • 67
Kementan bersama Dubes RI untuk Vietnam Siap Tarik Investor Sapi ke Indonesia
Kementan bersama Dubes RI untuk Vietnam Siap Tarik Investor Sapi ke Indonesia
Poso – Adanya rencana investor dari Vietnam yang akan mendatangkan 250 ribu ekor sapi perah ke Kabupaten Poso, diproyeksikan akan menghasilkan 1,8 juta liter susu per tahun.
Direktur Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan (Dirjen PKH) Kementerian Pertanian, Agung Suganda, menyatakan optimismenya terhadap potensi pengembangan peternakan di Lembah Napu Kabupaten Poso.
"Lembah Napu memiliki semua syarat untuk menjadi pusat peternakan sapi yang terintegrasi di Indonesia. Dengan dukungan dari pemerintah daerah dan masyarakat setempat, kami yakin pengembangan ini dapat memberikan dampak signifikan pada perekonomian lokal dan nasional," ujar Agung saat memimpin rapat koordinasi melalui Zoom Meeting pada Selasa (20/8).
Agung juga menekankan pentingnya keberlanjutan dalam pengelolaan lahan dan ternak di kawasan ini.
"Kami tidak hanya fokus pada pengembangan kuantitas, tetapi juga pada kualitas. Rencana investasi dari investor Vietnam yang mencakup 250 ribu ekor sapi akan membawa dampak besar, tidak hanya pada produksi susu tetapi juga pada penciptaan lapangan kerja dan peningkatan kesejahteraan masyarakat. Kami berharap, investasi ini bisa menjadi contoh bagaimana kerja sama internasional dapat mendorong pertumbuhan subsektor peternakan Indonesia," tambahnya.
Duta Besar Indonesia untuk Vietnam, Denny Abdi menegaskan bahwa kerja sama ini menjadi prioritas utama. Konsumsi susu di Indonesia yang masih relatif rendah dibandingkan negara lain mendorong perlunya investasi strategis ini.
"Investasi ini sangat penting, dengan dukungan dari salah satu tokoh utama dalam industri peternakan Vietnam, Indonesia memiliki peluang besar untuk mengurangi devisa yang keluar dan menciptakan aktivitas ekonomi dengan efek berganda," ujar Denny.
Sementara itu, Gubernur Sulawesi Tengah, Rusdy Mastura, menyampaikan dukungannya terhadap rencana ini dan berharap adanya sinergi yang lebih kuat antara pemerintah pusat dan daerah.
"Kami dukung sepenuhnya rencana Kementan. Pak Dirjen PKH tadi sudah meninjau langsung ke Lembah Napu. Potensinya sangat besar" kata Gubernur Rusdy.
Sesuai arahan Menteri Pertanian, Ditjen PKH mendapat tugas untuk menyiapkan lahan seluas 100 ribu hektar dalam rangka mendukung investasi peternakan skala besar. Untuk itu, Ditjen PKH terus melakukan identifikasi di wilayah daratan maupun pulau-pulau, dengan fokus pada lahan yang memiliki potensi pengembangan peternakan.
Badan Bank Tanah Kabupaten Poso telah memiliki lahan seluas 6.648 hektar di Lembah Napu yang memenuhi persyaratan teknis untuk pengembangan peternakan sapi. Lahan ini merupakan bagian dari potensi lahan lebih dari 60 ribu hektar yang saat ini masih “idle”, namun memiliki vegetasi rumput yang sudah tersedia dan siap untuk dimanfaatkan.
Mahendra Wahyu, Kepala Badan Bank Tanah Kabupaten Poso, menjelaskan bahwa lahan seluas 6.648 hektar tersebut telah dibagi menjadi beberapa zonasi sesuai dengan HPL (Hak Pengelolaan Lahan). Sebanyak 1.550 hektar lahan tersebut akan diberikan kembali kepada masyarakat melalui program reforma agraria sesuai dengan Peraturan Presiden Nomor 62 Tahun 2023. Selain itu, terdapat 700 hektar yang direncanakan untuk investasi agroindustri hortikultura bekerja sama dengan investor dari China.
Mahendra juga menambahkan bahwa kawasan ini memiliki potensi besar untuk pengembangan sapi perah dan sapi pedaging.
"Potensi hutan lindung dan hutan produksi di sekitar Lembah Napu dapat dimanfaatkan untuk pengembangan peternakan. Selain itu, kawasan ini juga dilengkapi dengan sumber air dari danau dan sungai yang akan dimaksimalkan melalui pembangunan reservoar," pungkas Mahendra.