Sleman, 31 Agustus 2024 – Direktur Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan (Dirjen PKH), Agung Suganda, meninjau “Bengkel Sapi” yang dikelola oleh Prof. Ali Agus, seorang dosen di Universitas Gadjah Mada sekaligus sebagai Tenaga Ahli Menteri Pertanian Bidang Hilirisasi Produk Peternakan.
Bengkel yang terletak di Kalijeruk, Ngemplak, Sleman, Provinsi D.I. Yogyakarta ini bukanlah bengkel biasa. Alih-alih memperbaiki kendaraan, bengkel ini berfokus pada “memperbaiki” kondisi sapi dan ternak lain yang mengalami kekurangan nutrisi.
Sejak didirikan pada tahun 2017, Bengkel Sapi ini telah menjadi tempat andalan bagi peternak dari berbagai daerah di Indonesia untuk meningkatkan kondisi kesehatan ternak mereka. Dengan mengandalkan hasil riset yang telah dilakukan oleh Prof. Ali Agus selama lebih dari dua dekade, bengkel ini menawarkan solusi inovatif untuk masalah pakan ternak, yang menjadi faktor utama dalam usaha peternakan.
“Di sini kita merekondisi sapi-sapi yang kekurangan gizi melalui perbaikan pakan, terutama hijauan dan rumput. Daerah lain juga sudah mulai mengadopsi metode ini,” ungkap Ali Agus saat menerima kunjungan Dirjen PKH. Menurutnya, pakan ternak memegang peranan krusial, mengingat biaya pakan bisa mencapai 70 persen dari total biaya produksi peternakan.
Dirjen PKH, Agung Suganda, memberikan apresiasi tinggi atas inovasi yang dilakukan oleh Prof. Ali Agus. “Apa yang dilakukan Prof. Ali di Bengkel Sapi ini adalah bentuk nyata dari hilirisasi riset dalam bidang peternakan yang langsung berdampak pada kesejahteraan peternak dan kualitas hasil ternak,” ujar Agung.
Prof. Ali Agus juga menekankan pentingnya pengelolaan pakan yang baik, terutama saat musim kemarau, di mana ketersediaan pakan alami menjadi langka. Dengan teknologi dan formula khusus yang dikembangkannya, jerami dan bahan pakan lain yang biasanya berkualitas rendah bisa diolah menjadi sumber nutrisi yang lebih baik bagi ternak.
Bengkel Sapi ini tidak hanya menjadi tempat perbaikan gizi ternak, tetapi juga menjadi pusat pembelajaran bagi peternak dari berbagai wilayah di Indonesia. Setiap akhir pekan, peternak-peternak ini datang untuk berbagi ilmu dan pengalaman, tak hanya tentang sapi, tetapi juga tentang ternak lain seperti domba, ayam, dan kambing.
Keberhasilan Prof. Ali Agus dalam mengembangkan metode pengolahan pakan ini telah menarik perhatian banyak pihak, baik dari sektor swasta maupun kalangan peternak di berbagai daerah.
“Kita banyak kerja sama dengan pengusaha swasta, dari Ngawi, Blora, hingga Rembang. Ini bukti bahwa metode ini mulai dilirik dan diadopsi secara luas,” jelas Ali.
Kunjungan Dirjen PKH ini semakin menegaskan pentingnya inovasi peternakan, terutama dalam menghadapi tantangan seperti kekurangan pakan pada musim kemarau. Bengkel Sapi yang dikelola oleh Prof. Ali Agus menjadi contoh konkret bagaimana riset akademis dapat diimplementasikan dalam praktik lapangan untuk meningkatkan efisiensi dan produktivitas peternakan di Indonesia.