Oleh : drh Tri Guntoro, MP
Medik Veteriner, Bvet Lampung
Teknik chimera pada ayam memiliki berbagai kegunaan yang sangat penting dalam penelitian biologi, genetika, dan kedokteran. Berikut adalah beberapa kegunaan utama teknik ini:
1. Studi Biologi Perkembangan
Teknik chimera memungkinkan peneliti mempelajari bagaimana sel-sel tertentu berkembang dan berdiferensiasi menjadi berbagai jaringan dan organ. Dengan menciptakan chimera, peneliti dapat melacak asal-usul sel dan melihat bagaimana mereka bergerak, berinteraksi, dan berperan dalam pembentukan struktur tubuh.
2. Penelitian Genetika
Teknik chimera dapat digunakan untuk memahami peran gen-gen tertentu dalam perkembangan dan fungsi biologis. Dengan menggunakan sel-sel dari dua individu yang berbeda secara genetik, peneliti dapat mengamati interaksi antara gen-gen tersebut.
3. Model Penyakit dan Kelainan Genetik
Ayam chimera dapat digunakan sebagai model untuk mempelajari penyakit genetik atau kelainan perkembangan. Dengan menggabungkan sel normal dan sel mutan, peneliti dapat mengamati bagaimana mutasi genetik memengaruhi fungsi seluler dan bagaimana kelainan tersebut dapat berkembang menjadi penyakit.
4. Studi Transplantasi dan Toleransi Imun
Penelitian chimera pada ayam dapat digunakan untuk mempelajari bagaimana tubuh bereaksi terhadap transplantasi jaringan dari sumber genetik yang berbeda. Hal ini dapat memberikan wawasan tentang toleransi imun dan bagaimana sistem kekebalan tubuh merespons sel-sel asing.
5. Pengujian Terapi Genetik
Ayam chimera dapat digunakan untuk menguji terapi genetik dengan cara menyuntikkan sel-sel yang telah dimodifikasi secara genetik ke dalam embrio ayam. Ini membantu peneliti mempelajari efek terapi gen dalam organisme hidup sebelum diterapkan pada spesies lain.
6. Mempelajari Interaksi Seluler
Teknik chimera memungkinkan peneliti mempelajari bagaimana sel-sel dari dua sumber genetik yang berbeda berinteraksi satu sama lain selama perkembangan. Ini sangat penting untuk memahami bagaimana sinyal antara sel memengaruhi pola perkembangan tubuh.
7. Pengembangan Vaksin dan Studi Imunologi
Teknik chimera dapat digunakan untuk mempelajari respons imun terhadap infeksi atau vaksinasi. Dengan menciptakan ayam chimera yang memiliki dua sistem kekebalan berbeda, peneliti dapat mempelajari bagaimana sistem imun merespons patogen atau vaksin.
8. Penelitian Evolusi dan Spesiasi
Ayam chimera juga digunakan untuk mempelajari perbedaan genetik dan perkembangan antara spesies yang berbeda. Dengan membuat chimera dari spesies ayam yang berbeda atau antara ayam dan unggas lain, peneliti dapat mempelajari evolusi genetik dan perkembangan.
9. Penciptaan Hewan Transgenik
Teknik chimera dapat digunakan sebagai langkah awal dalam penciptaan hewan transgenik, yaitu hewan yang memiliki materi genetik dari spesies lain. Dengan menggunakan chimera, peneliti dapat memeriksa apakah sel yang dimodifikasi secara genetik dapat berkembang dengan baik dan mewariskan gen tersebut ke generasi berikutnya.
10. Pemuliaan Unggas
Dalam industri peternakan, teknik chimera dapat membantu dalam penelitian genetika ayam untuk meningkatkan karakteristik unggas, seperti ketahanan terhadap penyakit, produktivitas telur, atau kualitas daging. Dengan memahami dasar genetika dan interaksi sel dalam ayam chimera, ilmuwan dapat merancang metode pemuliaan yang lebih efektif.
Teknik chimera pada ayam sangat berguna dalam berbagai bidang ilmu, dari biologi perkembangan hingga terapi genetik. Dengan menggunakan teknik ini, peneliti dapat mengamati interaksi sel, mempelajari penyakit, dan mengembangkan terapi atau vaksin baru, yang semuanya penting untuk kemajuan sains dan kesehatan. Adapun salah satu teknik yakni penggunaab telur ayam bertunas sebagai berikut:
Teknik chimera menggunakan telur ayam berembrio melibatkan manipulasi embrio ayam yang sedang berkembang untuk menghasilkan individu dengan campuran dua atau lebih populasi sel yang memiliki genetik berbeda. Teknik ini sering digunakan dalam studi genetika, perkembangan embrio, dan bioteknologi.
Berikut adalah tahapan umum dalam membuat chimera menggunakan telur ayam berembrio:
1. Persiapan Telur Berembrio
Telur ayam yang sudah dibuahi diinkubasi selama 24–48 jam hingga mencapai tahap perkembangan tertentu, biasanya pada tahap blastoderm (tahap awal perkembangan di mana embrio hanya berupa lapisan sel yang belum terdiferensiasi menjadi organ atau jaringan).
2. Pemilihan Donor dan Penerima
Untuk membuat chimera, embrio dari dua telur ayam yang berbeda dipilih:
3. Pengambilan Sel dari Donor
Pada tahap blastoderm, beberapa sel dari embrio donor diambil dengan menggunakan teknik mikroskopis. Teknik yang sering digunakan meliputi:
4. Injeksi Sel ke Embrio Penerima
Sel-sel yang diambil dari embrio donor kemudian disuntikkan atau ditransplantasikan ke embrio penerima. Lokasi penyuntikan tergantung pada bagian mana yang ingin dipelajari atau diubah. Proses ini dilakukan dengan hati-hati menggunakan mikromanipulator di bawah mikroskop.
5. Penutupan dan Inkubasi
Setelah sel dari donor berhasil disuntikkan ke dalam embrio penerima, telur penerima ditutup kembali. Cangkang telur yang telah dibuka bisa ditutup menggunakan film plastik atau selotip steril untuk mencegah kontaminasi dan dehidrasi. Setelah itu, telur diinkubasi kembali untuk melanjutkan perkembangannya hingga menetas.
6. Analisis Hasil
Setelah ayam chimera menetas, penelitian dilakukan untuk menganalisis kontribusi sel donor pada berbagai jaringan. Metode analisis biasanya mencakup teknik-teknik seperti pewarnaan sel, analisis DNA, atau penggunaan penanda fluoresen (misalnya, sel donor yang ditandai dengan protein fluoresen hijau/green fluorescent protein, GFP).
7. Aplikasi dan Penggunaan
Tantangan dan Kendala
Teknik chimera pada telur ayam berembrio ini memberikan alat yang sangat berharga untuk mengeksplorasi dinamika perkembangan, interaksi sel, dan mekanisme genetik dalam biologi vertebrata.