Repost [Ditjen PKH https://ditjenpkh.pertanian.go.id/berita/1957-kementan-dukung-sulsel-tingkatkan-populasi-ternak-dan-capai-zero-case-pmk]
Makassar – Kementerian Pertanian melalui Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan (Ditjen PKH) menegaskan dukungannya terhadap upaya Sulawesi Selatan dalam meningkatkan populasi ternak dan mencapai zero case Penyakit Mulut dan Kuku (PMK). Hal ini disampaikan oleh Dirjen PKH, Agung Suganda, yang hadir secara virtual pada peringatan Hari Lahir dan Bulan Bakti Peternakan di Makassar, Senin, 2 September 2024.
Agung menekankan pentingnya sinergi antara pemerintah pusat, daerah, dan pihak swasta untuk mengembangkan sektor peternakan yang berkelanjutan. "Kami sangat mengapresiasi komitmen Sulawesi Selatan dalam menjaga kesehatan hewan melalui vaksinasi PMK. Ini langkah penting untuk mencapai zero case PMK sekaligus mendukung peningkatan populasi ternak," katanya.
Kementerian Pertanian, kata Agung, telah melakukan berbagai upaya pengendalian PMK, termasuk mengalokasikan 46 juta dosis vaksin pada tahun 2022. "Sinergi dan koordinasi yang kuat diperlukan untuk memastikan vaksinasi terlaksana dengan baik, khususnya di Sulawesi Selatan," tambahnya.
Vaksinasi PMK harus dilakukan secara rutin minimal 2 kali dalam setahun. Oleh karena itu, Kementerian Pertanian telah menambahkan alokasi vaksin PMK sebanyak 1.065.420 dosis untuk Sulsel. Sesuai kesepakatan rapat koordinasi di Surabaya tanggal 24 Agustus 2024, target realisasi vaksinasi 100% tercapai pada bulan November 2024.
Agung meminta agar Dinas Kabupaten yang membidangi fungsi peternakan dan kesehatan hewan di Sulawesi Selatan segera menyusun strategi vaksinasi yang efektif. Ini penting untuk memastikan optimalisasi penggunaan vaksin dalam pengendalian wabah PMK di provinsi tersebut. "Untuk memenuhi target penyerapan vaksin hingga November 2024, diperlukan perencanaan yang matang dan koordinasi yang kuat antara semua pihak terkait," ujar Agung.
Sementara itu, Pj. Gubernur Sulawesi Selatan, Zudan Arif Fakrulloh, yang turut hadir secara langsung, menekankan perlunya peningkatan penyediaan semen (mani) ternak serta pengetatan implementasi peraturan daerah terkait pencegahan pemotongan betina produktif. Zudan juga meresmikan Launching Proyek Perubahan Filantropi Peternak Sapi Milenial Sulsel (Filateli Sulsel).
“Terima kasih dan selamat kepada teman-teman inseminator, pemeriksa kebuntingan, dan pelapor kelahiran yang telah membantu pemerintah menjaga ketersediaan daging,” kata Zudan.
Dengan partisipasi aktif dari berbagai pihak, diharapkan langkah-langkah strategis yang telah disusun dapat segera direalisasikan, membawa dampak positif bagi perkembangan subsektor peternakan di Sulawesi Selatan dan Indonesia secara keseluruhan.