Bekasi – Kementerian Pertanian, melalui Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan (Ditjen PKH), tengah memperkuat perencanaan internal untuk menghadapi tahun anggaran 2025. Salah satu langkah yang dilakukan adalah menyusun Rencana Kinerja Anggaran Kementerian/Lembaga (RKA-KL). Penyusunan ini bertujuan untuk menghasilkan rencana kerja yang berkualitas dan bisa dipertanggungjawabkan, baik secara internal maupun eksternal.
"Penyusunan rencana yang matang menjadi kunci sukses pelaksanaan program dan kegiatan di Ditjen PKH. Karena itu, kita butuh perencana yang paham betul akan peran mereka dalam mendukung pembangunan sektor peternakan dan kesehatan hewan," kata Agung Suganda, Direktur Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan, dalam kegiatan Workshop Penyusunan RKAK/L Tahun Anggaran 2025 yang berlangsung pada Rabu (11/9) di Hotel Avenzel, Bekasi.
Agung menekankan pentingnya kebijakan pembangunan di subsektor peternakan pada tahun 2025, karena itu merupakan awal Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2025-2029. Fokus kebijakan tersebut yaitu meningkatkan produktivitas peternak dan memperkuat ketahanan pangan nasional, sesuai dengan visi pemerintah untuk lima tahun ke depan.
"Target pembangunan di subsektor ini bukan perkara mudah, terutama karena kita masih dalam proses pemulihan dari wabah Penyakit Mulut dan Kuku dan juga harus bersiap menghadapi kemungkinan krisis pangan global," jelas Agung. Ia menambahkan, program besar seperti Makan Bergizi dan Minum Susu akan memerlukan dukungan komoditas peternakan seperti daging, telur, dan susu. "Karena itu, kita harus bisa lebih optimal dalam menjalankan tugas," lanjutnya.
Agung juga menyampaikan pentingnya percepatan serapan anggaran untuk memastikan program berjalan lancar dan roda ekonomi nasional tetap berputar. Menurut laporan realisasi, serapan anggaran Ditjen PKH hingga 10 September 2024 mencapai 72,88 persen dari total pagu sebesar Rp 959,27 miliar. Realisasi tersebut termasuk nilai kontrak yang sedang berjalan. Agung memberikan apresiasi atas kerja keras dalam mempercepat penyerapan anggaran. "Terima kasih kepada seluruh jajaran Ditjen PKH, baik di pusat maupun daerah, yang terus berperan aktif. Kita harus tetap bekerja dengan ikhlas, inovatif, dan adaptif untuk meningkatkan populasi ternak dan kesejahteraan peternak," tutup Agung.