Repost [RRI: https://www.rri.co.id/bintuhan/daerah/1030407/peternak-harus-waspadai-penyakit-sapi-ngorok]
KBRN Bintuhan : Lantaran wabah penyakit Septisimia Epizootica atau (SE) sudah banyak menyerang ternak sapi di Kabupaten Bengkulu Aelatan. Petenak sapi di Kabupaten Kaur dihimbau untuk waspada terhadap penyakit yang dikenal dengan sebutan penyakit sapi ngorok.
Kepala Bidang Peternakan Dinas Pertanian Kabupaten Kaur Rakhmad Fajar menjelaskan penyakit sapi ngorok adalah penyakit yang menyerang hewan sapi atau kerbau yanh bersifat akut dengan tingkat kematian yang tinggi. Meski penyakit ini tidak menular kemanusi, namun penyakit sapi ngorok berdampak terhapat perekonomian peternak, karena penularannya yang sangat cepat.
"Penyakit SE atau sapi ngorok sudah banyak terjadi di Kabupaten Bengkulu Selatan makanya kita buat surat edaran waspada terhadap penyakit ini, karena penyakit sapi ngorok ini penularanannya terhadap hewan ternak sangat cepat, kondisi ini justru akan membuat peternak rugi karena dibeberapa kasus sapi bisa mati secara serentak," ungkapnya
Rakhmat fajar juga mengatakan berdasarkan hasil pemeriksaan yang di lakukanan oleh timnya. Melihat dari gejala dan ciri-ciri hewan ternak yangengalami sakit benerapa waktu lalu, pihaknya telah menemukan beberapa ternak sapi di Kabupaten Kaur terindikasi mengidap penyakit ngorok sapi.
"Memang belum kita lakukan uji leb ya, tapi kalau kita lihat dari ciri-ciri dna gejalanya itu sudah terindikasi mengidap penyakit sapi ngorok, bahkan ada juga sapi yang mati"jelasnya
Mengiat vaksin penyakit SE dalam 5 tahun terakhir sudah tidak disuplay lagi oleh pemerintah pusat. Untuk mengantisipasi wabah penyakit sapi ngorok, peternak bisa melakukan beberapa hal yakni, mengandangkan hewan ternaknya guna mencegah kontak langsung dengan hewan ternak lainnya, melakukan desinfeksi kandang dan lingkungan sekitar, tempat makan dan minum, serta padang pengembalaan ternak, dan membatasi aktifitas jual beli hewan ternak dari luar daerah Kabupaten Kaur.