Please ensure Javascript is enabled for purposes of Kementerian Pertanian RI

UNAIR Perkuat SDM Balai Veteriner Lampung dalam Pengembangan Laboratorium dan Lingkungan

  • 08/12/2025 07:53:00
  • By : Adminbvl
  • 49
UNAIR Perkuat SDM Balai Veteriner Lampung dalam Pengembangan Laboratorium dan Lingkungan

Bandar Lampung, 5 Desember 2025 — Universitas Airlangga (UNAIR) melaksanakan kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat (Pengmas) di Balai Veteriner (BVet) Lampung pada 4–5 Desember 2025. Kegiatan ini melibatkan para pakar kedokteran hewan dari Fakultas Kedokteran Hewan UNAIR dan ahli pariwisata dari Fakultas Vokasi UNAIR dengan tema:
“Pemantapan SDM Balai Veteriner Lampung dalam Pengembangan Laboratorium dan Lingkungan”.

Program ini bertujuan memperkuat kapasitas keilmuan dan keterampilan tenaga medik maupun paramedis dalam mendukung pengembangan laboratorium veteriner dan lingkungan, terutama di unit Virologi, Bakteriologi, Kesmavet, Bioteknologi, Patologi, serta laboratorium yang menangani reproduksi dan pakan.

 

Pembukaan oleh Kepala Balai Veteriner Lampung

Kegiatan hari pertama dibuka oleh Kepala Balai Veteriner Lampung, drh. Suryantana.
Dalam sambutannya beliau menyatakan:

“SDM Balai Veteriner Lampung harus selalu mengikuti perkembangan ilmu kedokteran hewan yang bergerak sangat cepat. Kehadiran para pakar dari UNAIR menjadi dorongan penting untuk meningkatkan kompetensi laboratorium kami, sehingga BVet Lampung dapat memberikan layanan diagnostik dan kajian ilmiah yang semakin berkualitas.”

 

Paparan Para Pakar

1. Laboratorium Virologi – Perkembangan Newcastle Disease (ND)

Prof. Jola Rahmahani memaparkan perjalanan panjang penyakit Newcastle Disease di Indonesia yang telah berlangsung hampir 100 tahun (1926–2025). Mutasi virus yang cepat, munculnya 22 genotipe global, serta keberadaan reservoir unggas liar menjadikan ND sulit dikendalikan meski vaksinasi luas telah dilakukan. Genotipe VII dikonfirmasi sebagai yang paling ganas dengan potensi mortalitas hingga 100%.

2. Laboratorium Bakteriologi & Kesmavet – Makan Bergizi Gratis (MBG) dan Risiko Zoonosis TBC

Melalui paparan daring, Drh. Rury Mega Wahyuni menjelaskan hubungan MBG dengan antisipasi penularan Mycobacterium bovis dari sapi ke manusia dan M. tuberculosis dari manusia ke ternak. Keduanya menegaskan bahwa program kesehatan masyarakat dan kesehatan hewan harus berjalan beriringan.

3. Laboratorium Bioteknologi – Uji Genotipe Ternak untuk Bibit Unggul

Prof. Suwarno memaparkan teknik identifikasi gen unggul berdasarkan analisis DNA, seperti gen hormon pertumbuhan, leptin, serta gen kualitas susu. Pengujian pada ternak muda memungkinkan efisiensi seleksi bibit ternak.

Dalam kesempatan tersebut Prof. Suwarno menyampaikan:

“Kegiatan ini merupakan proses tular ilmu antara akademisi dan praktisi. SDM BVet Lampung memiliki keterampilan teknis yang kuat; kolaborasi seperti ini akan mempercepat penguasaan teknologi baru yang relevan dengan kebutuhan diagnostik modern.”

4. Bidang Pariwisata – Mobilitas Wisata dan Risiko Penyakit Hewan

Dr. Sri Endah Nurhidayati membahas dinamika perjalanan wisata dan risiko perpindahan penyakit hewan, serta dampaknya pada citra destinasi wisata berkelanjutan. Paparan disampaikan melalui format podcast interaktif.

5. Diskusi Pakan & Reproduksi Ternak

Prof. Anam Al Arif (ahli pakan ternak) dan Dr. Trilas Sardjito (ahli reproduksi) mengangkat strategi formulasi ransum serta penanganan gangguan hormonal, termasuk kasus pasca wabah PMK yang memerlukan analisis kompleks terhadap peran nutrisi dan hormon.

 

Hari Kedua – Kunjungan Lapangan & Webinar Nasional

Tim Pengmas melakukan kunjungan ke UPTD Pembibitan Ternak Kambing Saburai, Pesawaran, didampingi Kepala UPTD Ibnu Hajar SH, MH. Diskusi menyoroti upaya peningkatan mutu genetik kambing Saburai generasi G2.

 

Pada siang hari, kegiatan dilanjutkan dengan webinar nasional bertajuk:
“PMK, Stres Fisiologis, dan Defisiensi Nutrisi: Kombinasi yang Memicu Penurunan Produktivitas”
Webinar diselenggarakan secara hybrid oleh UNAIR, BVet Lampung, dan PDHI Lampung.

Acara dibuka oleh Ketua PDHI Lampung, Drh. Anwar Fuadi, dan dihadiri lebih dari 300 peserta dari seluruh Indonesia. Webinar dipandu oleh Dr. drh. Liza Angeliya, MSc (Medik Veteriner BVet Lampung).

 

Prof. Suwarno menjelaskan dampak PMK terhadap organ tubuh dan penurunan produktivitas ternak, termasuk peningkatan kadar HSP, kortisol, dan haptoglobin. Prof. Anam menekankan pentingnya mineral seperti selenium (Se) dan seng (Zn) dalam pemulihan pasca PMK.

Program Pengmas UNAIR di Balai Veteriner Lampung memperlihatkan sinergi nyata antara institusi pendidikan tinggi dan laboratorium veteriner pemerintah dalam memperkuat kapasitas SDM dan mendorong peningkatan kualitas pelayanan kesehatan hewan di Indonesia.

KATEGORI


WA Call Center