Please ensure Javascript is enabled for purposes of Kementerian Pertanian RI
1
Chatbot
Selamat datang , silahkan tanyakan sesuatu

Kementan Perkuat Kerja Sama Internasional, Latih Peternak Afrika Terkait Inseminasi Buatan

  • 26/09/2024 08:32:00
  • By : Andika Eka Purbaya
  • 20
Kementan Perkuat Kerja Sama Internasional, Latih Peternak Afrika Terkait Inseminasi Buatan

Repost [Ditjen PKH https://ditjenpkh.pertanian.go.id/berita/2004-kementan-perkuat-kerja-sama-internasional-latih-peternak-afrika-terkait-inseminasi-buatan]

Malang - Balai Besar Inseminasi Buatan (BBIB) Singosari, bekerja sama dengan Lembaga Dana Kerjasama Pembangunan Internasional (LDKPI) Kementerian Keuangan, kembali mengadakan program pelatihan internasional bertajuk "Training on Artificial Insemination for Cattle for African Countries". Program ini diikuti oleh 20 tenaga teknis peternakan dari lima negara Afrika—Nigeria, Tanzania, Zimbabwe, Ethiopia, dan Madagaskar—yang berlangsung mulai 22 September hingga 19 Oktober 2024.

Program pelatihan ini bertujuan untuk meningkatkan kapasitas sumber daya manusia (SDM) negara-negara Afrika di bidang peternakan, terutama dalam penerapan teknologi inseminasi buatan (IB) pada ternak. Para peserta akan menerima bimbingan langsung dari para instruktur BBIB Singosari, mulai dari teori hingga praktik lapangan. Program ini diharapkan dapat membantu pengembangan sektor peternakan di negara asal para peserta.

Kepala BBIB Singosari, Akbar, saat membuka acara pada 24 September 2024, menyampaikan pentingnya program ini bagi negara-negara Afrika. "Agar seluruh peserta dapat memanfaatkan dengan maksimal kesempatan ini, pelajari seluruh tahapan dari hulu sampai hilir dalam pembangunan dan penerapan teknologi IB. Besar harapan program ini tidak hanya berhenti disini tetapi bisa terus berkolaborasi bersama ke depan sehingga dapat memberikan manfaat yang lebih besar ke depan," ujar Akbar.

Pelatihan ini merupakan kelanjutan dari workshop internasional yang telah diadakan pada Juli 2024, yang diikuti oleh 18 pejabat tinggi dari sembilan negara Afrika. Jika workshop sebelumnya berfokus pada manajemen inseminasi buatan, kali ini program diarahkan pada peningkatan kapasitas teknis.

Muhammad Rifqi Fikriansyah, Koordinator Kerja Sama Pembangunan Internasional (KSPI) Wilayah Afrika dan Timur Tengah dari Kementerian Luar Negeri, menekankan bahwa program ini merupakan bagian dari komitmen Indonesia untuk mendukung pembangunan di negara-negara Afrika, sejalan dengan kunjungan kerja Presiden Joko Widodo ke kawasan tersebut beberapa waktu lalu. “Program ini juga menjadi jalan untuk kita menjadi semakin dekat sebagai negara sahabat,” tambah Muhammad Rifqi.

Nasiru Abdulrahman, peserta dari Nigeria, menyampaikan rasa terima kasihnya atas kesempatan yang diberikan. "Kegiatan ini merupakan kelanjutan dan realisasi dari kunjungan kerja Presiden Republik Indonesia ke sejumlah negara Afrika beberapa waktu yang lalu. Program ini merupakan bukti nyata komitmen Bangsa Indonesia untuk membantu pengembangan dan pembangunan bagi negara-negara Afrika. Program ini juga menjadi jalan untuk kita menjadi semakin dekat sebagai negara sahabat," ujar Nasiru.

BBIB Singosari, yang bernaung di bawah Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan, Kementerian Pertanian, telah lama menjadi pelopor dalam pengembangan teknologi inseminasi buatan di Indonesia. Selain melayani kebutuhan dalam negeri, BBIB juga aktif menjalin kerja sama internasional dengan berbagai lembaga, seperti Islamic Development Bank dan Japan International Cooperation Agency. Hingga saat ini, lebih dari 380 peserta dari 33 negara telah menerima pelatihan di BBIB Singosari, menjadikannya salah satu pusat unggulan dalam diplomasi internasional di bidang peternakan.

Program inseminasi buatan ini merupakan salah satu bentuk soft diplomacy Indonesia dalam mendukung pembangunan global, khususnya di sektor peternakan. Dengan pengalaman yang luas, BBIB Singosari terus berkomitmen untuk berkontribusi pada ketahanan pangan global melalui inovasi dan kerja sama internasional.