Jakarta – Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan (Ditjen PKH) Kementerian Pertanian menegaskan komitmennya dalam memperkuat peran kehumasan di era digital. Dalam rapat yang digelar di Kantor Pusat Kementerian Pertanian pada Selasa (3/9), Dirjen PKH, Agung Suganda, memberikan arahan khusus kepada Tim Humas Ditjen PKH untuk selalu bersikap responsif, siap, dan tanggap dalam menjalankan tugas mereka.
Agung menekankan bahwa kehumasan merupakan garda terdepan dalam menyampaikan informasi dan mengelola komunikasi antara Ditjen PKH dengan masyarakat. "Humas Ditjen PKH harus mampu merespons cepat setiap isu yang muncul, memastikan informasi yang disampaikan akurat, serta berperan aktif dalam mengedukasi dan memberikan pelayanan informasi kepada publik," ujar Agung.
Lebih lanjut, Agung juga menyoroti pentingnya kesiapan tim kehumasan dalam menghadapi berbagai situasi, termasuk krisis komunikasi. "Humas harus siap menghadapi situasi apapun, termasuk krisis, dengan ketenangan dan profesionalisme tinggi. Ini adalah bagian dari tanggung jawab kita untuk menjaga citra dan kepercayaan publik terhadap Ditjen PKH dan Kementerian Pertanian," tambahnya.
Dirjen PKH juga mendorong tim kehumasan untuk mengoptimalkan penggunaan teknologi informasi dalam menyebarluaskan program-program pemerintah di bidang peternakan dan kesehatan hewan. "Pemanfaatan media digital dan jejaring informasi harus terus ditingkatkan agar kita bisa menjangkau lebih banyak masyarakat dengan lebih efektif dan efisien," tegasnya.
Selain itu, perhatian khusus juga diberikan kepada pengelolaan Perpustakaan Ditjen PKH. Agung menekankan pentingnya inovasi dalam pengelolaan koleksi dan layanan perpustakaan agar lebih relevan dengan kebutuhan pegawai serta masyarakat luas. "Perpustakaan harus menjadi pusat informasi yang dapat diandalkan dan diakses dengan mudah oleh seluruh pegawai Ditjen PKH serta para pemangku kepentingan," ujarnya.
Sebagai penutup, Agung mengingatkan tim kehumasan untuk selalu berkomitmen memberikan layanan informasi terbaik kepada publik. "Kita harus memastikan bahwa setiap informasi yang keluar dari Ditjen PKH adalah informasi yang valid, tepat waktu, dan dapat dipercaya oleh masyarakat," tutupnya.
