Balai Veteriner Lampung kembali menunjukkan komitmennya dalam memperkuat sistem pengawasan penyakit hewan dan keamanan pangan dengan menggelar In House Training Laboratorium Bakteriologi dan Kesmavet, yang kali ini berfokus pada Escherichia coli penghasil Extended Spectrum Beta-Lactamase (ESBL) — jenis bakteri yang membawa gen resistensi terhadap antibiotik golongan beta-laktam.

Pelatihan ini menghadirkan narasumber ahli, Dr. Wiwiek Tyasningsih, yang memberikan materi mendalam mengenai identifikasi dan karakteristik E. coli ESBL, serta tantangan pengendaliannya di lapangan. Peserta mendapatkan pembekalan teori dan diskusi praktik terkait deteksi laboratorium dan implikasinya terhadap kesehatan hewan dan masyarakat.

“Bakteri penghasil ESBL menjadi perhatian global karena berkontribusi besar terhadap meningkatnya kasus resistensi antimikroba. Deteksi dini dan akurat di laboratorium sangat penting untuk pengendalian yang efektif,” ujar Dr. Wiwiek dalam pemaparannya.

Melalui pelatihan ini, Balai Veteriner Lampung memperkuat kapasitas SDM dan laboratorium dalam mendeteksi resistensi antimikroba, sebagai bagian dari dukungan terhadap pendekatan One Health — kolaborasi lintas sektor dalam menjaga kesehatan manusia, hewan, dan lingkungan.

Kegiatan ini diharapkan menjadi langkah strategis untuk meningkatkan kesiapsiagaan dalam menghadapi ancaman resistensi antimikroba dan mendukung kebijakan kesehatan nasional berbasis sains dan bukti laboratorium.