Tabik pun …

Halo Sobat Bung CETA 
Balai Veteriner Lampung Melaksanakan Investigasi untuk Sigap dalam Tangani Kasus Kematian Ternak Kerbau Pampangan di Sumatera Selatan.
Beberapa waktu lalu, telah terjadi kasus kematian ternak kerbau pampangan di sejumlah wilayah Sumatera Selatan. Kasus ini tercatat mulai tanggal 15 Maret hingga 6 April 2024, terutama di Desa Bukit Batu Kecamatan Air Sugihan, Desa Riding Kecamatan Pangkalan Lampam, dan Desa Semudim Kecamatan Jejawi, Kabupaten Ogan Komering Ilir.
Berdasarkan laporan, total kematian mencapai 410 ekor, dari total populasi sebanyak 3.970 ekor di wilayah terdampak. Dampaknya tidak hanya dirasakan oleh peternak lokal, tetapi juga mengancam populasi kerbau pampangan secara keseluruhan yang mencapai 8.104 ekor.
Diagnosis sementara yang dilaporkan oleh Balai Veteriner Lampung yaitu disebabkan Septikemia Hemoragik (HS). Untuk itu Balai Veteriner Lampung telah mengambil langkah-langkah pengendalian yang cepat dan efektif. Disinfeksi kendang telah dilakukan, serta pengobatan pada ternak kerbau di zona yang terinfeksi dengan antibiotik LA, antipiretik, dan multivitamin.
“Kami telah berkoordinasi dengan berbagai pihak terkait untuk mengatasi situasi ini dengan cepat dan efisien. Langkah-langkah telah diambil untuk membatasi penyebaran penyakit dan melindungi ternak yang tersisa,” ungkap Kepala Balai Veteriner Lampung, drh. Suryantana, M.Si.
Vaksinasi telah dilakukan oleh Dinas Kab. Ogan Komering Ilir dan Dinas Provinsi Sumatera Selatan pada ternak kerbau di zona yang dinilai steril. Sebanyak 514 ekor telah divaksinasi untuk mencegah penyebaran lebih lanjut dari penyakit ini.
Selain itu, penting untuk meningkatkan manajemen dalam menangani wabah di masa mendatang. Balai Veteriner Lampung merekomendasikan adanya satuan tugas yang khusus menangani penyakit Septikemia Hemoragik (HS).

Balai Veteriner Lampung
Cepat, Tepat, Akurat!

“PETERNAKAN SEHAT, PEREKONOMIAN KUAT”
“PERTANIAN CEMERLANG, INDONESIA GEMILANG”