Balai Veteriner Lampung bersama Dinas Terkait telah melaksanakan surveilans 42 hari pascavaksinasi Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) di Kecamatan Seputih Raman, Kabupaten Lampung Tengah. Surveilans ini bertujuan untuk mengukur keberhasilan program vaksinasi dalam melindungi populasi sapi dari ancaman PMK.

Kecamatan Seputih Raman dipilih sebagai lokasi surveilans karena merupakan daerah dengan populasi padat sapi potong, termasuk jenis Simmental, Limousin, dan Sapi Bali. Seluruh populasi sapi di wilayah ini telah menerima vaksinasi PMK secara menyeluruh. Hasil surveilans menunjukkan bahwa tidak terdapat kasus PMK yang dilaporkan sepanjang tahun 2024 hingga 2025.

Keberhasilan ini tidak terlepas dari gerak cepat dalam pelaksanaan vaksinasi, yang terbukti mampu memberikan proteksi optimal terhadap PMK. Selain itu, kondisi sapi yang terjaga dengan baik, termasuk Body Condition Score (BCS) yang bagus dan kecukupan pakan yang memadai, turut mendukung efektivitas vaksin dalam membangun kekebalan terhadap PMK.

Selain vaksinasi, penerapan biosekuriti yang ketat dan pembatasan lalu lintas ternak juga menjadi faktor pendukung dalam mencegah penyebaran PMK. Langkah-langkah ini menunjukkan komitmen daerah dalam menjaga kesehatan hewan ternak serta memastikan Lampung tetap menjadi salah satu produsen utama sapi potong dengan status PMK yang terkendali.

Dengan hasil surveilans ini, diharapkan program vaksinasi PMK terus berlanjut dan semakin diperkuat guna menjaga kesehatan serta produktivitas sapi potong di wilayah Lampung dan sekitarnya.